* Bukan Dana Aceh tetapi Masuk Program MP3EI
BANDA ACEH -
Proyek pembangunan rel kereta api dan jalan bebas hambatan (high gride
highway) kembali akan dilanjutkan pada 2013 setelah sebelumnya sempat
berhenti atas permintaan Pemerintah Aceh.
Kepastian pembangunan
jalur kereta api ini diungkapkan Kepala Bappeda Aceh, Abubakar Karim,
saat Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin Aceh, Sabtu (23/12) sore.
Ketika dikonfirmasi ulang Minggu (24/12), Abubakar juga memastikan
bahwa proyek highway juga tetap lanjut namun bukan dari sumber dana APBA
melainkan masuk bagian program Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Soal sikap Pemerintah Aceh yang
awalnya tidak setuju terhadap kedua proyek tersebut, Abubakar
menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh sebenarnya bukan tidak setuju, tetapi
tidak mau jika pekerjaan yang dilakukan tidak tuntas dan
sepenggal-sepenggal.
“Soal relway (jalur kereta api), mohon
diklarifikasi. Bukan dihentikan. Begini, barangkali bukan hanya Pak
Gubernur saja, kita juga seperti itu. Sudah sekian lama dibangun rel
kereta api ini kan nggak operasional. Setahun dibangun dua kilometer,
bangun tiga kilometer, jadi seolah-olah ini proyek nggak jelas,”
ujarnya.
“Nah maksud Pak Gubernur, kalau masih seperti itu nggak
usahlah. Kalau ada uangnya bangun saja untuk pelabuhan laut. Tetapi kan
nggak mungkin itu. Jadi bukan nggak setuju. Jangan dua kilometer per
tahun, tiga kilometer per tahun. Itu yang nggak setuju kita. Silakan
bangun tetapi selesai, tuntas,” tambah Abubakar.
Karena itu, kata
Abubakar Karim, proyek pembangunan jalur kereta api yang sekarang
sedang berjalan sudah dihentikan. Kelanjutan pembangunan akan dilakukan
pada 2013 nanti, tetapi akan menjadi bagian dari program Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Jadi dia akan
menjadi Relway Trans Sumatera. Apakah jalurnya yang itu (lokasi lama),
itu urusan pusat, karena dananya dari pusat,” kata Abubakar. Ketika
ditanya besaran dana proyek tersebut, Ababakar menambahkan “Saya tidak
tahu besar anggarannya karena itu dana pusat,”.
Terkait jalan
bebas hambatan (high grade highway), itu juga bagian dari dua proyek
infrastruktur program MP3EI, selain pelabuhan. “Pekerjaan high grade
highway juga akan dimulai tahun 2013, tetapi masih tahap studi dan
pembebasan lahan,” kata Abubakar Karim.
Highway, jelas Kepala
Bappeda Aceh ini, mirip seperti jalan tol, tetapi tidak bisa disebut
jalan tol. Menurut dia, nantinya akan ada beberapa daerah di Aceh yang
menjadi lintasan highway akan dibangun jalan tol. “Rutenya saya tidak
ingat. Ada di PU (Dinas Pekerjaan Umum),” tutupnya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan jalan bebas hambatan
(highway) dari Banda Aceh ke Aceh Tamiang hingga batas Sumatera Utara
sepanjang 550 kilometer, tahun ini hampir pasti dibatalkan, meskipun
dananya sudah diplot di APBA 2012 untuk tahap I sebesar Rp 300 miliar.
Dana
sebanyak itu, menurut Ketua DPRA, Drs H Hasbi Abdullah, kemungkinan
akan dialihkan untuk melanjutkan pelaksanaan program jalan tembus lintas
tengah dan program-program mendesak lainnya, karena Pemerintah Aceh di
bawah pemerintahan Zaini Abullah dan Muzakir Manaf lebih terfokus pada
rencana pelebaran dan penuntasan ruas jalan tembus lintas tengah.
Program
kereta api Aceh juga bernasib serupa. Gubernur meminta dana yang selama
ini dianggarkan pusat untuk program tersebut dialihkan untuk
pembangunan pelabuhan laut karena dianggap lebih berdaya guna ketimbang
kereta api. “Jalur kereta api yang dibangun sekarang ini sama sekali
mubazir saja, karena tidak bisa digunakan. Untuk saat ini Aceh
membutuhkan pelabuhan,” kata Gubernur Zaini saat bertemu Wakil Menteri
Perhubungan, Dr Ir Bambang Susantono, 6 September 2012 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar