Saat Pembangunan Menara Gentala Arasy
Pada 2011, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus Merencanakan Pembangunan Jembatan Penyebrangan orang dan Menara Gentala Arasy di Lokasi Seberang yaitu Kecamatan Pelayangan. Menara Gentala Arasy ada artinya : Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti.
Karena belum mempunyai bangunan yang
menjadi identitas khas, seperti daerah lain di Indononesia. Maka
Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus MM (HBA), mencetuskan ide untuk
membangun sebuah ikon yang bagi kota Jambi yaitu Menara Jam yang
nantinya akan diberi nama ” Menara Gentala Arasy”.
Menara Gentala Arasy berarti menara yang
memancarkan suara (gentala) dari ketinggian. Sehingga selain jamnya
dapat dilihat dari kejauhan suaranya juga dapat didengar, bahkan
rencananya nantinya akan dikenoksikan dengan masjid Agung Al-falah (
masjid seribu tiang). Sehingga setiap memasuki waktu sholat, selain
terdengar suara jam genta juga terdengar suara adzan yang dikumandangkan
dari masjid kebanggaan masyarakat Jambi tersebut.
Lokasi pembanganan Menara Gentala Arasy
terletak di Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan tepatnya
diseberang Sungai Batanghari depan rumah dinas Gubernur Jambi.
Pembangunan Menara Gentala Arasy juga menyatu dengan pembangunan jembatan gantung yang
melintasi Sungai Batanghari,sungai terpanjang di Pulau Sumatera .
Dengan menyebrang dari jembatan gantung dari depan rumah dinas Gubernur
Jambi tersebut, kita langsung bisa sampai ke Menara Arasy ini, selain
itu juga bisa melalui jalur air dengan menggunakan angkutan sungai
Dalam ruangan Menara Arasy tersebut
juga akan dibuat museum sejarah masuknya agama Islam ke Jambi, disamping
itu masyarakat pengunjung bisa melihat kota Jambi dan sekitarnya dari
ketinggian 32 meter (lebih tinggi dari jam gadang yang memiliki
ketinggian 26 meter), menuju ketinggian tersebut pengunjung menggunakan
lift. Sedangkan besar jamnya tiga meter.
Pembangunan Menara Arasy ini juga dengan
jembatan gantung tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebasar 15 M
dari APBD dan diperkrikarakan bulan Desember 2012 ini selesai karena
pembangunannya sampai sekarang sudah mencapai 41 persen. Mudah-mudahan
dengan pembangunan ikon baru ini,kota Jambi akan lebih mudah di ingat
oleh para wisatawan baik domestik maupun dari mancanegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar