Laporan wartawan Tribun Jambi Ridwan Junaidi
TRIBUNJAMBI.COM,
JAMBI-GUBERNUR Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengaku banyak belajar ilmu
pemerintahan, dan kepemimpinan dari mendiang, H Abdurrahman Sayoeti
Gubernur Jambi periode 1989-1999. Di mata HBA, sosok Abdurrahman Sayoeti
sangat kharismatik.
"Saya pernah menjadi ajudan beliau, dua
tahun lamanya. Tentu banyak yang saya dapatkan dari beliau. Pak Sayoeti
sebagai atasan saya, juga orangtua saya, " ungkap HBA dalam
percakapannya dengan Tribun, di kediamannya Selasa (15/1).
Untuk
mengingat jasa H Abdurrahman Sayoeti, tutur HBA, nama menara jam Gentala
Arasy di Seberang Kota Jambi tersebut sebetulnya singkatan dari nama
Abdurrahman Sayoeti (Arasy).
"Itu kenang-kenangan dari
masyarakat Jambi untuk beliau. Ide inipun tercetus saat saya sedang
duduk di pinggir Tanggo Rajo menghadap ke seberang sana. Saat itulah
muncul ide untuk membangun Menara Gentala Arasy, dan jembatan
Pedestrian. Jam ini saya simbolkan pengingat waktu untuk salat," tutur
mantan Bupati Sarolangun ini.
Selama dua tahun menjadi ajudan
Sayoeti, HBA mengaku belajar tentang banyak hal, tidak saja kepemimpinan
dan pemerintah melainkan juga mengenai akhlak dan kepribadian. Sayoeti
juga selalu mengingatkan jangan meninggalkan salat lima waktu kendati
saat tugas. "Satu hal lagi beliau sangat disiplin dengan waktu. Saya tak
bisa melupakan beliau," katanya.
Pada pertemuan sekitar satu
jam itu, mantan Sekda Kota Jambi ini berkisah tentang banyak hal, dari
kenapa dia bisa duduk di kursi Gubernur Jambi, resafel dalam waktu
dekat, politik Pemilukada Sarolangun, dan Kota Jambi hingga topik
pelabuhan samudra Ujung Jabung.
Sambil tersenyum HBA menyatakan
bahwa, dirinya tidak pernah bermimpi untuk menjadi Gubernur Jambi.
Karena dia beranggapan lebih banyak orang hebat, pintar dan punya
finansial lebih dibanding dirinya.
"Terus terang saya sendiri
tak terpikirkan kalau bisa menjadi Gubernur Jambi seperti sekarang ini,
banyak teman-teman yang dulunya sama-sama APDN (Akademi Pemerintahan
Dalam Negeri) yang pintar, dan memiliki banyak uang. Namun saya berpikir
lagi, kalau Allah berkehendak tak ada yang tak bisa," ujarnya terkekeh.
Sembari menambahkan, yang paling lagi adalah ada dukungan dari
masyarakat.
Perjalanan karir HBA memang cukup panjang. Dia memang
pamong sejati, bukan karbitan. Meniti karir dari bawah selaku pegawai
PNS biasa di lingkup Pemprov Jambi. HBA yang lahir di Desa Sungai Abang,
Kabupaten Sarolangun Bangko (kini Sarolangun) 31 Desember 1953 ini di
antaranya pernah Camat Mersam, dan Camat Muara Tembesi, Kabupaten
Batanghari serta Kepala Biro Kepegawaian Pemprov (sekarang BKD).
Pasangan HBA-Fachrori Umar dilantik menjadi Gubernur Jambi periode 2010
oleh Mendagri Gamawan Fauzi di gedung DPRD Jambi, 3 Agustus 2010 lalu.
Pasangan ini menggantikan Zulkifli Nurdin, setelah dua periode menjadi
Gubernur Jambi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar