Senin, 29 April 2013

PENGUMUMAN !!!!

Situs ini telah non-aktifkan karena ada situs info niaga yaitu Shrine, bahkan akan dipindahkan ke mughayatnew.wordpress.com

Rabu, 20 Maret 2013

Kendalanya Bebas Lahan

Pembangunan Jalingbar
JAMBI- Pembangunan Jalan Lingkar Barat, Simpang Rimbo yang rencananya akan dibuat menjadi 4 lajur terkendala belum kelarnya pembebasan lahan di beberapa titik.
Alim, Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) PPK 04 dalam Kota Jambi saat dikonfirmasi harian ini, kemarin membeberkan hal tersebut. Menurutnya Paket pekerjaan jalan ini dilaksanakan 4 segmen. Segmen 1, sepanjang 3, 1 km, yakni Jalan lingkar barat mulai dari simpang Simpang Rimbo sampai STA 3.
“Kendala masalah lahan di Simpang Rimbo. Ada kemungkinan kepasitasnya tak bisa ditingkatkan. Kalau dilihat di lapangan ada yang belum dikerjakan karena yang punya tanah merasa belum ada pembebasan lahan oleh pemda di tahun 2005,” katanya.
Sementara untuk segmen 2, sepanjang 9, 164 km mulai dari lingkar barat-simpang pal XI dan lingkar selatan. Selanjutnya, segmen 3, sepanjang 0,5 km, yakni di simpang pal merah. Terakhir, segmen 4 sepanjang 0.325 km, di simpang belakang bandara.
Menurutnya, secara keseluruhan dari 4 segmen pekerjaan itu, sudah terealisasi 84 persen. Diterangkannya, pekerjaan akan terkendala di segmen 1, karena tanah di lokasi itu menurut pemiliknya belum dibebaskan. Sehingga, pihaknya tak bisa melakukan pekerjaan.
Akan tetapi, katanya, kendala itu hanya untuk di kawasan Simpang Rimbo yang masuk dalam segmen 1 saja. “Kemungkinan segmen ini tidak bisa 100  persen. Namun ini sedang diupayakan Pemda kalau memang bisa dibebaskan nanti dibebaskan maka kita upayakan dilaksanakan cepat. Kalau tak bisa dibebaskan maka kita akan tinggal bagian yang tak bebas itu tadi mungkin akan dimasukkan tahun berikutnya di anggaran lain,” jelasnya.
Mengenai berapa panjang dari lahan yang belum dibebaskan sehingga tak bisa dikerjakan itu, Alim menyebut, panjangnya ada sepanjang 450 meter. Akan tetapi, sambungnya, panjang 450 meter itu bukan hanya di satu titik saja. “Itu dibanyak titik tersebar di sepanjang Simpang Rimbo. Itu masuk di segmen 1. Tak dikerjakan karena ada persoalan lahan belum bebas tadi,” sebutnya.
Hal ini jelas akan mengganggu rencana pembuatan jalan dengan 4 lajur di kawasan itu. “Jelas terkendala. Nanti akan ada yang 4 lajur dan akan ada kawasan yang hanya 2 lajur. Ada bagian yang tak bebas maka akan ada yang menyempit nantinya,” katanya.
Ditegaskannya juga, di kawasan itu nantinya juga tak akan dibuatkan drainase. Pasalnya, drainase tak bisa dikerjakan dengan adanya lahan yang tak bisa dikerjakan tersebut. “Karena kalau dikerjakan bisa sepotong-sepotong. Jadi dia seperti kolam nantinya. Jadi dihilangkan sementara programnya. Nanti, kalau sudah bebas baru diprogramkan lagi mungkin di paket APBN untuk tahun yang akan datang,” jelasnya.
Ditanya, siapa yang melakukan pembebasan lahan? Alim membeberkan, pelaksana tekhnis di lapangan adalah pihak dari Pemerintah Kota Jambi. Pasalnya, pembangunan dilakukan di wilayah Kota Jambi. “Pembebasan lahan itu dananya dari APBD Provinsi melalui PU Provinsi Jambi. Namun timnya dari Pemkot karena wilayah Kota. Makanya masyarakat kita himbau, kalau pembebasan sudah dilakukan maka kami tuntaskan, namun ini terkendala,” pungkasnya.

Sabtu, 23 Februari 2013

Slogan Iklan Rokok Lucu part 2

  • "GUDANG GARAM JAJAN, JAJAN Di Sekolah, JAJAN Di Universitas" (Gudang Garam Jajan)
    • "GUDANG GARAM JAJAN, Sekali Makan Tetap JAJAN" (Gudang Garam Jajan)
    • "GUDANG GARAM JAJAN, Di Dompetnya Di Hati Galau (Gudang Garam Jajan)
    • "GUDANG GARAM JAJAN, Selalu Ada Galaunya" (Gudang Garam Jajan)
  • "GUDANG GARAM BILLY, Budaknya Malas" (Gudang Garam Billy)
    • "GUDANG GALAU NATIONAL, Pria Punya Masalah" (Gudang Galau National, 1980-sekarang)
  • "GUDANG GARAM MERAH, Garamnya Lelaki" (Gudang Garam Merah, 1992-2002)
    • "Coba Yodium warna Merah GUDANG GARAM MERAH Bodoh Huh" (Gudang Garam Merah, 2002-2004)
    • "GUDANG GARAM MERAH, Buktikan Yodium!" (Gudang Garam Merah, 2005-2007)
    • "GUDANG GARAM MERAH, Nyalakan Yodium!" (Gudang Garam Merah, 2008-2012)
    • "Beginilah Kualitas Yodium cap GUDANG GARAM MERAH" (Gudang Garam Merah, 2012-sekarang)
  • "GUDANG GARAM NUSA, Totalitas Sebuah Jelek" (Gudang Garam Nusa)
  • "GUDANG GARAM NUSANTARA, Begini Seharusnya Air Putih!" (Gudang Garam Nusantara)
  • "GUDANG GARAM TENAGA SURYA, Hemat dan Energi" (Gudang Garam Tenaga Surya, 2012-sekarang)
  • "GUDANG GARAM TENAGA SURYA PRO, Ini Baru Hemat" (Gudang Garam Tenaga Surya Pro)
    • "GUDANG GARAM TENAGA SURYA PRO LIGHTWEIGHT, Lightweight Yet Strong" (Gudang Garam Tenaga Surya Pro Lightweight)
  • "GUDANG GARAM TENAGA SURYA SIGNATURE, Satu Menerangnya Dunia" (Gudang Garam Tenaga Surya Signature)
  • "GUDANG GARAM TENAGA SURYA SLIMS, Terang 1/2 Hari" (Gudang Garam Tenaga Surya Slims, 2007-2010)
    • "GUDANG GARAM TENAGA SURYA SLIMS, Boros ganti Tenaga Surya" (Gudang Garam Tenaga Surya Slims, 2010-2011)
    • "Escape The Luminaries, GUDANG GARAM TENAGA SURYA SLIMS" (Gudang Garam Tenaga Surya Slims, 2011)

Kamis, 21 Februari 2013

Slogan Iklan Rokok Lucu

  • "DJI SAM SOE, Citra Panggilan Adalah Tertinggi" (Dji Sam Soe, 1996-2003)
  • "SAMPOERNA HIJAU, Asyiknya Rame Rame" (Sampoerna Hijau 2001-2004)
    • "SAMPOERNA HIJAU PILSENER, Yang Asyik Kurang Asyik" (Sampoerna Hijau 2005)
    • "SAMPOERNA HIJAU PILSENER, Ngaak Ada Kami nggak lucu" (Sampoerna Hijau 2005-2009)
    • "SAMPOERNA BEER, Teman Yang Jahat" (Sampoerna Beer 2011-sekarang)
  • "PANAMAS, Terus Membohong" (Panamas)
    • "PANAMAS, Salut Aawww" (Panamas)
  • "A KLAVA, Click A$$" (A Flava)
  • "A KING, Bermutu Galau Bermutu Ulah" (A King, 1999-2000)
  • "SAMPOERNA EXCLUSIVE, Berani Coba Bensin Baru" (Sampoerna Exclusive)
    • "SAMPOERNA EXCLUSIVE, Matikan Nyali" (Sampoerna Exclusive)
  • "A, Bukan Huruf Asli" (A Mild, 1992-2006)
    • "A, Free for Buy" (A Mild, 1996-1997)
    • "A, ''Others Get new Alphabet" (A Mild, 1998-1999)
    • "A, Tanya Silunan?" (A Mild, 2006)
    • "A, Go Around" (A Mild, 2007-sekarang)
  • "AVOLUTION, Begin What Old" (A Volution)
  • "SAMPOERNA MILLENIUM, Cita Panggilan Adalah Segalanya" (Sampoerna Millenium, 2000)
  • "S.T. STUPA, Be G a y, Be Fvck, Be You" (S.T. Stupa)
    • "S.T. STUPA, G-a-y, B!tch, Fvck" (S.T. Stupa)
  • "huw are Yuu, U" (U, 1998-2008)
    • "Lebih Banyak Banyak Lebih, U" (U, 2008-2011)
    • "Ini Baru Cewek U" (U, 2011-sekarang)
  • "Completed Alphabets Full Light, A TECHNOLOGY" (A International)

Produk Lucu.....

Saya Dilihat Iklan di TV, Aku mengedit ngekor iklan Rokok menjadi makanan

Ini hasilnya :

Senin, 18 Februari 2013

Hantu Berkerudung Sering Muncul Tol Cipularang

JAKARTA (Pos Kota) – Keangkeran Tol Cipularang kini jadi omongan, setelah mobil Avanza yang dikendarai Saipul Jamil mengalami kecelakaan dan menewaskan Virginia Anggraeni, pada 3 September 2011 lalu. Aroma mistis makin merebak dengan beredarnya foto penampakan wanita berkerudung di bagian tengah mobil bernomor polisi B 1843 UFU itu.
Foto wanita misterius tersebut seperti hendak menambah suasana mistis yang melingkupi Tol Cipularang, terutama di KM 97, yang memang kerap terjadi kecelakaan dan merenggut nyawa. Banyak cerita yang beredar di kalangan masyarakat bahwa jalan tol yang membelah Gunung Hejo itu sangat angker.
Andhika, personel band The Titan mengaku, pernah punya pengalaman seram ketika melintas di jalan Tol Cipularang KM 97, tempat tewasnya istri Saipul Jamil. “Waktu itu aku bersama istri mau balik ke Bandung. Nah, saat itulah aku melihat ada bayangan hitam di atas billboard,” tambahnya.
Andhika kaget, tetapi dia tetap konsentrasi mengemudi sehingga terhindar dari kecelakaan. Beruntung peristiwa mistis itu hanya sekali dialaminya. “Meski pernah mengalami kejadian itu, aku nggak khawatir jika lewat Tol Cipularang,” ujarnya.
WANITA BERKERUDUNG
Peristiwa mistis pernah pula dialami Veeren Dona. Artis yang ngetop di tahun 90-an ini, sering mondar-mandir Bandung – Jakarta untuk urusan syuting. Suatu malam di tahun 2009, sepulang syuting dari Bandung, mobil sedan yang dikemudikannya tiba-tiba bergoyang hebat terkena hempasan angin yang begitu besar. Belum lagi hilang kekagetannya, tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil menyalakan lampu dim berkali-kali, meminta jalan.
Hanya dalam hitungan detik truk itu menghilang dari pandangannya. Tetapi, lagi-lagi Veeren dibuat terkejut. “Di kejauhan sana, aku seperti melihat sosok wanita berkerudung hendak menyeberang jalan,” katanya.
Dia merasa aneh, di tengah malam, dan di jalan tol yang sepi, ada wanita sendirian di pinggir jalan. “Untungnya aku ingat pesan guru ngajiku, kalau mengalami kejadian aneh lebih baik berhenti dan istighfar. Maka, aku langsung menghentikan mobil di pinggir tol. Aku istighfar berkali-kali dan sosok misterius itu pun hilang,” tambahnya.
TEMPAT PERTAPAAN
Penampakan wanita berkerudung di Tol Cipularang KM 97 pernah pula dilihat oleh Fahrudin, warga Cilandak, Jakarta Selatan. Lelaki yang berprofesi sebagai sopir ini, setiap bulan Puasa, terutama seminggu jelang Lebaran, selalu kebanjiran job mengantar pembantu-pembantu yang mudik ke Bandung.
Kejadian pada bulan puasa tahun 2010 lalu. Dia mengantar delapan wanita pembantu. “Dalam perjalanan mereka selalu menasehati agar aku berhati-hati dan perbanyak Istighfar. Menurut mereka jalur itu angker. jalan Tol Cipularang itu dibuat dengan membabat hutan dan gunung. Kata mereka di salah satu kawasan hutan yang digusur itu terdapat sebuah tempat pertapaan, tempat mencari wangsit dan pesugihan,” tutur lelaki berpostur tinggi itu.
Memasuki KM 90, tiba-tiba dari belakang ada mobil yang menyalakan lampu dim berkali-kali. Fahrudin pun pindah ke jalur kiri. Tetapi, tak ada satu mobil pun yang melewatinya. Penasaran dia melihat ke belakang melalui kaca spion. Tiba-tiba Fahrudin dikejutkan oleh teriakan para penumpangnya.
“Aku melihat ke depan. Nggak ada apa-apa. Sepi. Tapi ketika aku menoleh ke belakang, aku lihat wajah mereka pucat, seperti orang yang ketakutan,” terangnya.
Mereka mengaku melihat seorang wanita berkerudung menyebarang jalan dengan langkah yang sangat cepat seperti terbang.
Lalu, siapa wanita berkerudung itu? “Kata mereka sih hantu itu jelmaan wanita korban tabrakan. Benar apa nggak, Wallahu’alam Bishawab!” katanya. “Makanya aku merasa aneh saja ketika muncul berita ada penampakan di mobil Saipul Jamil. Tapi, mudah-mudahan penampakan itu nggak benar,” paparnya.
ZONA TENGKORAK
Lokasi kecelakaan Saipul Jamil memang terkenal rawan kecelakaan. Ruas Tol Cipularang KM 97 itu dikenal sebagai zona tengkorak. Tapi, mengapa lokasi itu rawan kecelakaan?
“Biasanya, di jalan tol itu jarang belokan atau tikungan. Tapi di KM itu bukan hanya belokan melainkan juga turunan,” kata Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris besar Polisi Bahtiar Ujang.
Menurut Bahtiar, lokasi yang sangat berbahaya itu akan berujung maut bila pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi. Di lokasi itu, kata dia, batas batas maksimum kecepatan kendaraan mencapai 100 kilometer per jam.
BIAS SINAR
Sementara itu, Samsul, manajer yang juga kakak Saipul Jamil, tak mau ambil pusing pendapat masyarakat tentang foto penampakan wanita berkerudung di bagian tengah mobil bernomor polisi B 1843 UFU yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang.
“Fotonya kan memang beredar, yang katanya ada penampakan di mobilnya. Ya, biarin sajalah kalau pada mau manjangin ceritanya. Padahal, kalau diterusin ceritanya nanti jadinya malah kayak mistis. Seram banget,” ujar Samsul.
Meskipun banyak orang yang percaya kalau penampakan itu merupakan bayangan hantu, namun pakar telematika Roy Suryo membantahnya. Menurutnya foto yang dianalisis harus foto resolusi tinggi.
Menurut Roy, dalam foto Low-Res memang seolah-olah muncul bayangan hantu. Tetapi kalau dilihat jelas dalam foto Hi-Res, tampak sekali itu hanya refleksi. “Itu hanya refleksi atau bias sinar dari kaca film yang koyak di kaca depan kiri yang memantulkan jok kanan depan dan benda-benda lain sekitarnya,” terangnya.
Di tempat berbeda, Ketua Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Drs.H. Masyhuril Khamis SH, mengingatkan umat Islam menyikapi hal itu dengan dasar keimanan. Jangan mudah percaya apalagi sampai menjadi musyrik. Karena itu, pengendara kendaraan, khususnya yang muslim dianjurkan berdoa sebelum berangkat dan banyak istighfar di jalan. “Jangan percaya tahyul,” kata Masyhuril Khamis, berkomentar.

Minggu, 17 Februari 2013

ROKOK, SABUN ATAU TISSU?

Nah Salah Satu Keanehan Mereknya Tapi Yang Batang Rokok sudah Kosong dan lalu di beri Tissu dan Sabun....

Kesimpulannya :
1. Untuk Agen/toko besar tidak mau menerima rokok yang "belum jelas" pemasarannya, enggak mau nanggung resiko. Jadinya, sales rokok sering uji coba dulu ke daerah yang lebih pinggir atau ke kedai2 kaki lima dengan sistim konsinyasi, jikalau dirasa laku maka agen besar baru mau nyetok dan si sales gak usah bergerilya lagi.
2. Tidak dijumpai rokok2 tanpa cukai, dari ngobrol diketahui bahwa mereka juga enggak mau nanggung resiko, dulu.... pernah marak tapi karena denda yang dikenakan cukup besar akhirnya gak berani lagi. Informasinya sih masih ada beberapa sales rokok yang nyangking rokok tanpa cukai buat ditawarin, tapi tetep tegas berkata TIDAK !!!.

Di daerah Pasar Bawah, yang sekarang disebut sebagai "pasar wisata", dimana banyak terdapat barang2 impor baru maupun bekas, posisinya deket pelabuhan sungai dan merupakan pasar tertua di Pekanbaru, banyak dijumpai rokok2 dari luar. Karena gak dapet rokok indie akhirnya lirak lirik ke rokok merk luar ini, walaupun enggak masuk target hunting.

Akhirnya beli beberapa rokok luar yang bentuk dan warnanya lucu, sekilas kemasannya kayak sabun atau malah kayak tissu. Anakku aja pas pertama liat bilang "Pak sabunnya kok lucu2" padahal rokoknya sudah dipegang dan dicium2, gak ada bau tembakau dan cengkeh baunya emang kayak parfum.

Merknya, PEEL dengan tiga varian, SUNNY PEACH (PINK), SWEET MELON (GREEN), MENTHOL ORANGE. Juga merk lain dari Produsen yang sama, DJ Mix, dengan varian LEMON FRESH dan ICED GREEN APPLE.



HASILNYA :
 

 PEEL Merupakan Rokok Parfum menjadi Sabun.











 West Disulap Menjadi Tissu West
Dunhill Jadi Tissu Dunhill
Esse jadi Tisu











sumber:
ramutuyoben.multiply.com

Selasa, 12 Februari 2013

Spesifikasi Lampu H/SRP 202

 
Deskripsi Umum
Jalan luminer pencahayaan yang cocok untuk digunakan dengan Sodium Tekanan Tinggi
Uap SON 150W/250W & Tekanan Tinggi Mercury Uap HPL-N
250W lampu.

 
 


Fitur
! Semua listrik aksesoris seperti pemberat energi tembaga efisien,
ignitor elektronik, perbaikan faktor daya kapasitor dll,
pra-kabel ke blok terminal
! Sepotong die-cast aluminium tunggal (LM6) bubuk perumahan dilapisi
abu-abu warna yang menarik luar
! Kualitas tinggi elektrokimia cerah dan anodisa faceted
Aluminium reflektor untuk distribusi cahaya optimum dengan SON ovoid

 
lampu
! Kualitas gasket panjang tinggi merasa tahan diresapi dengan insektisida &
anti air kimia di pinggiran perumahan
! Stainless steel matikan untuk memperbaiki mangkuk akrilik UV stablilised untuk perumahan.
! Stainless steel geser kunci pengaturan untuk retensi mangkuk akrilik

 
dengan perumahan
! Bubuk gigi dilapisi logam penutup kompartemen
! Hinging pengaturan untuk mangkuk akrilik untuk kemudahan pemeliharaan
! Retensi tutup gigi kompartemen dengan perumahan selama
maintenance / instalasi
! Kesesuaian dengan IP 54 perlindungan untuk lampu dan IP 33 perlindungan
untuk kompartemen perangkat
! Kesesuaian dengan spesifikasi yang relevan IS


aplikasi
! Jalan raya besar
! bundaran
! industri daerah
! mobil taman

 
instalasi
! Kutub masuk melalui klem U cocok untuk diameter tiang maksimum
Ø60mm.

kepatuhan
IP 54
Kelas I


data Teknis
 
Tipe Untuk daya Lampu Nominal Saat Nominal

 
SRP 202/150W 1 x 150W SON 240 0,85 0,85

 
SRP 202/250W 1 x 250W SON 240 1.40 0.85

 
HRP 202/250W 1 x HPL-N 250W 240 1,35 0,85
 


 Pengurutan data
 
Ketik Memesan Dimensi Quantity ada Berat Volume Berat Bersih Kotor

 
SRP 202/150W perumahan 1.310 12425 2 820 x 520 x 130 5.11 x 2 6.70 0.134

 
SRP 202/250 W perumahan 1.310 12415 2 820 x 520 x 130 5.11 x 2 6.70 0.134

 
HRP 202/250W perumahan 1.310 12405 2 820 x 520 x 130 5.11 x 2 6.70 0.134

 
H / SRP 202 akrilik penutup 1.310 12495 10 535 x 535 x 250 0,60 x 10 7,50 0,072

 
Catatan: Ballast rating sesuai harus dikemas secara terpisah (kemasan Data atas permintaan)


Dapatkan SRP 202 Di Toko Terdekat (tapi Indonesia belum di Impor dan distribusikan)

Selasa, 05 Februari 2013

Sejarah Kretek (Clove Smoke)

Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan tembakau asli yang dikeringkan, dipadukan dengan saus cengkeh dan saat dihisap terdengar bunyi kretek-kretek. Rokok kretek berbeda dengan rokok yang menggunakan tembakau buatan. Jenis cerutu merupakan simbol rokok kretek yang luar biasa, semuanya alami tanpa ada campuran apapun, dan pembuatannya tidak bisa menggunakan mesin. Masih memanfaatkan tangan pengrajin. Ulasan tentang sejarah rokok kretek di Indonesia bermula dari kota Kudus.

 

Jenis

Ada Rokok Kretek non-filter dan dengan filter. Kretek yang non-filter masih terbagi dari yang tingwe (kependekan dari bahasa Jawa, ngelinting déwé yang berarti melinting sendiri, untuk diartikan sebagai lintingan tangan) tanpa saus tambahan, cerutu, klobot dan lintingan mesin dengan tambahan saus cengkeh. Sedangkan kretek dengan filter berisi semacam gabus yang berfungsi menyaring nikotin dari pembakaran tembakau dan cengkeh.

Sejarah

Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal-usul yang akurat tentang rokok kretek. Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar akhir abad ke-19. Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh. Setelah itu, sakitnya pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.[1]
Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan "rokok obat" ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi "keretek", maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan "rokok kretek". Awalnya, kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana setiap ikat terdiri dari 10, tanpa selubung kemasan sama sekali. Rokok kretek pun kian dikenal. Konon Djamari meninggal pada 1890. Identitas dan asal-usulnya hingga kini masih samar. Hanya temuannya itu yang terus berkembang.
Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus. Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek "Tjap Bal Tiga". Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.
Menurut beberapa babad legenda yang beredar di Jawa, rokok sudah dikenal sudah sejak lama. Bahkan sebelun Haji Djamari dan Nitisemito merintisnya. Tercatat dalam Kisah Roro Mendut, yang menggambarkan seorang putri dari Pati yang dijadikan istri oleh Tumenggung Wiroguno, salah seorang panglima perang kepercayaan Sultan Agung menjual rokok "klobot" (rokok kretek dengan bungkus daun jangung kering) yang disukai pembeli terutama kaum laki-laki karena rokok itu direkatkan dengan ludahnya.

Awal usaha Kretek

Nitisemito seorang buta huruf, putra Ibu Markanah di desa Janggalan dengan nama kecil Rusdi. Ayahnya, Haji Sulaiman adalah kepala desa Janggalan. Pada usia 17 tahun, ia mengubah namanya menjadi Nitisemito. Pada usia tersebut, ia merantau ke Malang, Jawa Timur untuk bekerja sebagai buruh jahit pakaian. Usaha ini berkembang sehingga ia mampu menjadi pengusaha konfeksi. Namun beberapa tahun kemudian usaha ini kandas karena terlilit hutang. Nitisemito pulang kampung dan memulai usahanya membuat minyak kelapa, berdagang kerbau namun gagal. Ia kemudian bekerja menjadi kusir dokar sambil berdagang tembakau. Saat itulah dia berkenalan dengan Mbok Nasilah, pedagang rokok klobot di Kudus.
Mbok Nasilah, yang juga dianggap sebagai penemu pertama rokok kretek, menemukan rokok kretek untuk menggantikan kebiasaan nginang pada sekitar tahun 1870. Di warungnya, yang kini menjadi toko kain Fahrida di Jalan Sunan Kudus, Mbok nasilah menyuguhkan rokok temuannya untuk para kusir yang sering mengunjungi warungnya. Kebiasaan nginang yang sering dilakukan para kusir mengakibatkan kotornya warung Mbok Nasilah, sehingga dengan menyuguhkan rokok, ia berusaha agar warungnya tidak kotor. Pada awalnya ia mencoba meracik rokok. Salah satunya dengan menambahkan cengkeh ke tembakau. Campuran ini kemudian dibungkus dengan klobot atau daun jagung kering dan diikat dengan benang. Rokok ini disukai oleh para kusir dokar dan pedagang keliling. Salah satu penggemarnya adalah Nitisemito yang saat itu menjadi kusir.
Nitisemito lantas menikahi Nasilah dan mengembangkan usaha rokok kreteknya menjadi mata dagangan utama. Usaha ini maju pesat. Nitisemito memberi label rokoknya "Rokok Tjap Kodok Mangan Ulo" (Rokok Cap Kodok makan Ular). Nama ini tidak membawa hoki malah menjadi bahan tertawaan. Nitisemito lalu mengganti dengan Tjap Bulatan Tiga. Lantaran gambar bulatan dalam kemasan mirip bola, merek ini kerap disebut Bal Tiga. Julukan ini akhirnya menjadi merek resmi dengan tambahan Nitisemito (Tjap Bal Tiga H.M. Nitisemito).
Bal Tiga resmi berdiri pada 1914 di Desa Jati, Kudus. Setelah 10 tahun beroperasi, Nitisemito mampu membangun pabrik besar diatas lahan 6 hektar di Desa jati. Ketika itu, di Kudus telah berdiri 12 perusahaan rokok besar, 16 perusahaan menengah, dan tujuh pabrik rokok kecil (gurem). Di antara pabrik besar itu adalah milik M. Atmowidjojo (merek Goenoeng Kedoe), H.M Muslich (merek Delima), H. Ali Asikin (merek Djangkar), Tjoa Khang Hay (merek Trio), dan M. Sirin (merek Garbis & Manggis).
Sejarah mencatat Nitisemito mampu mengomandani 10.000 pekerja dan memproduksi 10 juta batang rokok per hari 1938. Kemudian untuk mengembangkan usahanya, ia menyewa tenaga pembukuan asal Belanda. Pasaran produknya cukup luas, mencakup kota-kota di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan bahkan ke Negeri Belanda sendiri. Ia kreatif memasarkan produknya, misalnya dengan menyewa pesawat terbang Fokker seharga 200 gulden saat itu untuk mempromosikan rokoknya ke Bandung dan Jakarta


Ambruknya rokok kretek Bal Tiga dan munculnya pesaing

Hampir semua pabrik itu kini telah tutup. Bal tiga ambruk karena perselisihan di antara para ahli warisnya. Munculnya perusahaan rokok lain seperti Nojorono/Clas Mild (1930), Djamboe Bol (1937), Djarum (1951), dan Sukun, semakin mempersempit pasar Bal Tiga ditambah dengan pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1942 di Pasifik, masuknya tentara Jepang, juga ikut memperburuk usaha Nitisemito. Banyak aset perusahaan yang disita. Pada tahun 1955, sisa kerajaan kretek Nitisemito akhirnya dibagi rata pada ahli warisnya.
Ambruknya pasaran Bal Tiga disebut sebut juga karena berdirinya rokok Minak Djinggo pada tahun 1930. Pemilik rokok ini, Kho Djie Siong, adalah mantan agen Bal Tiga di Pati, Jawa Tengah. Sewaktu masih bekerja pada Nitisemito, Kho Djie Siong banyak menarik informasi rahasia racikan dan strategi dagang Bal Tiga dari M. Karmaen, kawan sekolahnya di HIS Semarang yang juga menantu Nitisemito.
Pada tahun 1930, Minak Djinggo, yang penjualannya melesat cepat memindahkan markasnya ke Kudus. untuk memperluas pasar, Kho Djie Siong meluncurkan produk baru, Nojorono. Setelah Minak Djinggo, muncul beberapa perusahaan rokok lain yang mampu bertahan hingga kini seperti rokok Djamboe Bol milik H.A. Ma'roef, rokok Sukun milik M. Wartono dan Djarum yang didirikan Oei Wie Gwan.
Perusahaan rokok kretek Djarum berdiri pada 21 April 1951 dengan 10 pekerja. Oei Wie Gwan, mantan agen rokok Minak Djinggo di Jakarta ini, mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk Dinas Perbekalan Angkatan Darat. Pada tahun 1955, Djarum mulai memperluas produksi dan pemasarannya. Produksinya makin besar setelah menggunakan mesin pelinting dan pengolah tembakau pada tahun 1967.
Di era keemasan Minak Djinggo dan di ujung masa suram Bal Tiga, aroma bisnis kretek menjalar hingga ke luar Kudus. Banyak juragan dan agen rokok bermunculan. Di Magelang, Solo dan Yogyakarta, kebanyakan pabrik kretek membuat jenis rokok klembak. Rokok ini berupa oplosan tembakau, cengkeh dan kemenyan.

Perkembangan industri kretek di pulau Jawa

Kretek juga merambah Jawa Barat. Di daerah ini pasaran rokok kretek dirintis dengan keberadaan rokok kawung, yakni kretek dengan pembungkus daun aren. Pertama muncul di Bandung pada tahun 1905, lalu menular ke Garut dan Tasikmalaya. Rokok jenis ini meredup ketika kretek Kudus menyusup melalui Majalengka pada 1930-an, meski sempat muncul pabrik rokok kawung di Ciledug Wetan.
Sedangkan di Jawa Timur, industri rokok dimulai dari rumah tangga pada tahun 1913 yang dikenal dengan Dji Sam Soe. Tonggak perkembangan kretek dimulai ketika pabrik-pabrik besar menggunakan mesin pelinting. Tercatat PT Bentoel di Malang yang berdiri pada tahun 1930 yang kedua memakai mesin pada tahun 1965 (setelah Dji Sam Soe; 1960), mampu menghasilkan 6000 batang rokok per menit. PT Gudang Garam, Kediri dan PT HM Sampoerna tidak mau ketinggalan, begitu juga dengan PT Djarum, Djamboe Bol, Nojorono dan Sukun di Kudus.
Kini terdapat empat kota penting yang menggeliatkan industri kretek di Indonesia; Kudus, Kediri, Surabaya dan Malang. Industri rokok di kota ini baik kelas kakap maupun kelas gurem memiliki pangsa pasar masing-masing. Semua terutapa pabrik rokok besar telah mencatatkan sejarahnya sendiri. Begitu pula dengan Haji Djamari, sang penemu kretek. Namun riwayat penemu kretek ini masih belum jelas. Dan kisahnya hidupnya hanya dekrtahui di kalangan pekerja pabrik rokok di Kudus.

Jumat, 01 Februari 2013

Cara Mencegah Pencurian Model di 3D Warehouse

Sejak Kemunculan Pengguna yang anti SPAMMER adalah SØUTHΣЯЙ ITДLIДЙ GUY merupakan Pengguna yang Suka Mengoleksi Model yang Negatif, Seperti Koleksi CДLLДWДY CØUЙTY JUЙK YДЯD, JΔCKSØЙ CØUЙTY DΣΔTH RØW FДCILITY dan Lain-Lain. Bagaimana Caranya Menghindari Pencurian Model tersebut :

- Jangan Judul yang Sama.
- Jangan diberi tidak kasih kredit
- Hindari Pengeditan
- Dilarang Mengunduh Model Berlebihan
- Jangan Di Klaim ke Tempat Lain.





Caranya aku Lapor ke Koleksi Aku ----> http://sketchup.google.com/3dwarehouse/cldetails?mid=5443a4957ad68ce02305daf52f0353a8

Kamis, 24 Januari 2013

234



Dji Sam Soe, sebuah nama yang terdengar sangat familiar di telinga perokok Indonesia, bahkan bagi sebagian pencinta kretek, rokok yang dibalut bungkus kertas hijau dengan simbol angka 234 adalah sebuah legenda dimana kenikmatan dan kesempurnaan racikan dalam setiap Dji Sam Soe tersirat dari setiap kepulan asap yang terhembuskan.
Produk unggulan berlabel angka 234 yang menyiratkan kesempurnaan ini adalah sebuah karya dari putera Indonesia kelahiran Provinsi Fujian, Cina bernama Liem Seeng Tee yang diciptakan pada tahun 1913 di Surbaya yang sampai saat ini diproduksi oleh PT. HM Sampoerna Tbk.

Sejarah

Dji Sam Soe 234 untuk saat ini merupakan pemimpin pasar di sektor Sigaret Kretek Tangan (SKT) dalam medan tempur yang diisi oleh Bentoel Sejati (Bentoel Group), Minak Djinggo (Nojorono), Djarum Coklat (Djarum), Gudang Garam Merah (Gudang Garam), dan Wismilak Spesial (Wismilak Group). Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Dji Sam Soe 234 sebagai produk SKT yang tertua di Indonesia (sebelum Rokok Cap Mangan Ulo dan Rokok Cap Bal Tiga) serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di TV dan memasang billboard dengan gambar-gambar tentang mahakarya Indonesia.
Dalam pemasarannya, grup distribusi Philip Morris International Indonesia memiliki jaringan distribusi rokok yang terluas di Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pedagang asongan, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

1913

Pada tahun 1913, untuk pertama kalinya Philip Morris International datang ke Hindia-Belanda (sekarang Indonesia). Perkenalan produk terbarunya, Dji Sam Soe 234, dengan iklan cetak berbunyi:
Dengan ini kami beritahoekan bahwa Philip Morris International kini hadir di Hindia-Belanda. Kami akan memperkenalkan seboeah merek rokok terbaroe dari Philip Morris International. Dji Sam Soe 234, dengan tembakaoe asli daripada Philip Morris International ditjampoer dengan tjengkeh terpilih jang radjangannja haloes dan saoes khoesoes dari generasi ke generasi soepaja Sedjarah Tjita Rasa Tinggi tetap terdjaga.

1932

Dji Sam Soe 234 mulai diekspor ke seluruh Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Pada tahun 1932 bahkan sampai saat ini, Dji Sam Soe 234 menjadi dambaan seluruh rakyat Indonesia.

1945

Dji Sam Soe 234 mendukung proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

1959

Dji Sam Soe 234 mendukung penuh peranan DKI Jakarta dalam Asian Games ke-4 tahun 1962.

1971

Dji Sam Soe 234 terus berkembang menjadi produk rokok yang terkenal. Pada tahun tersebut, Dji Sam Soe 234 diekspor ke seluruh negara di dunia, sehingga Dji Sam Soe 234 begitu terkenal di dunia. Angka penjualannya bahkan melampaui penjualan State Express 555 yang berjumlah 7.500.000.000 batang per tahun, sedangkan penjualan Dji Sam Soe 234 mencapai 10.000.000.000 batang per negara per tahun.

1996

Dji Sam Soe 234 membuktikan kesuksesan besarnya. Untuk menambah kesuksesan itu, Dji Sam Soe 234 diiklankan dengan versi Mahakarya Indonesia dengan versi Perahu naga dan Pencak silat serta iklan yang telah terdaftar di Adeater (France Movie Company) versi Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru Imlek yang menampilkan seni bela diri Kung fu (Cina) dan Pencak silat (Betawi). Budaya Indonesia menjadi terkenal di Amerika Serikat.

2000

Terhitung sejak tahun tersebut, Dji Sam Soe 234 mengalami peningkatan banderol harga menjadi Rp 10.000,00 untuk isi 10 batang, Rp 12.000,00 untuk isi 12 batang, Rp 16.000,00 untuk isi 16 batang, Rp 20.000,00 untuk isi 20 batang, dan Rp 50.000,00 untuk kemasan kaleng isi 50 batang.

2012

Setelah hampir 1 abad mempertahankan kemasannya, Dji Sam Soe 234 menampilkan kemasan khusus yang dibuat untuk merayakan 99 tahun Dji Sam Soe 234 citarasa legendaris. Dahulu, Sekarang, dan Selamanya. Dengan kemasan 14 batang dengan harga Rp 14.000,00.

Etimologi Dji Sam Soe

Dji Sam Soe (Hanzi: 二三四) adalah pelafalan dari bahasa dialek Hokkian, di provinsi Fujian, Tiongkok, yang mengandung arti 234 yang bila dijumlahkan menjadi angka 9. Liem Seeng Tee, mempercayai bahwa mitos angka 9 itu membawa keberuntungan dan kesempurnaan. Alhasil segala aspek dari produk kreteknya banyak ditemui angka 9 seperti, DJI SAM SOE, SAMPOERNA, jumlah bintang pada logo 234 serta sudut-sudutnya berjumlah 9. Kepercayaan inilah yang dipegang teguh oleh Liem Seeng Tee dalam menciptakan produk kreteknya. Bahkan, kepercayaan akan angka 9 ini bukanlah hanya sekedar mitos belaka. Pihak PT HM Sampoerna Tbk menetapkan jumlah karyawan untuk memproduksi DJI SAM SOE Kretek di THE HOUSE OF SAMPOERNA (Surabaya) berjumlah dua ratus tiga puluh empat (234) orang, tidak lebih dan tidak kurang, dan pihak PT Bentoel Internasional Investama Tbk menetapkan jumlah karyawan untuk mendistribusikan DJI SAM SOE Kretek dari Pabrik Dji Sam Soe keempat yang juga Pabrik Bentoel (Karanglo, Malang, Jawa Timur), juga berjumlah dua ratus tiga puluh empat (234) orang, tidak kurang dan tidak lebih (hingga 1 Januari 2005).


Varian Produk Dji Sam Sam Soe 234

Tanpa Filter:

  • Dji Sam Soe 234 10 batang (Fatsal - 5)
  • Dji Sam Soe 234 12 batang (Fatsal - 5)
  • Dji Sam Soe 234 16 batang (Fatsal - 5)
  • Dji Sam Soe 234 20 batang (Fatsal - 5)
  • Dji Sam Soe 234 Kaleng 50 batang (Fatsal-5)
  • Dji Sam Soe 234 Super Premium (Fatsal - 5)

Filter:

  • Dji Sam Soe 234 Filter (Fatsal - 9)
  • Dji Sam Soe 234 Super Premium Magnum Filter (Fatsal - 9)

Akan diluncurkan :

  • Dji Sam Soe 234 Magnum Mild (Fatsal - 9), tanpa tulisan Dji Sam Soe, sebagai gantinya, logo 234. Desain kemasannya mirip Wismilak Diplomat Mild
 Fakta-Fakta Unik Dji Sam Soe
Buah kepercayaan Seeng Tee melahirkan sederetan simbol yang mengandung angka 9 sebagai unsur utama-nya. Bukti yang paling mudah dilihat adalah angka 234, jika dijumlahkan dengan mudah kita dapat melihat angka 9 sebagai totalnya.
Seeng Tee lantas tidak berhenti sampai penggunaan angka 234 yang berjumlah 9 untuk menjadikan produknya sempurna sebagai “raja tembakau”. Alhasil segala aspek dari perusahaan-nya sampai produknya dijejali makna kesempurnaan yakni angka 9. Kata DJI SAM SOE memiliki 3 suku kata dan dapat dilihat terbagi menjadi 3 huruf dalam masing-masing suku kata, jika dijumlahkan kesemua huruf-nya akan berjumlah di angka 9.
Tentu saja dengan gencar-nya pariwara di TV atau iklan billboard yang semakin terpampang di jalanan protokol di setiap kota, kita pasti bisa mengingat secara kasar bagaimana bentuk logo Dji Sam Soe, dengan angka 234 berwarna emas yang yang terbungkus dengan kurva seperti pelangi dan ditaburi oleh bintang-bintang diatas-nya? Jika pembaca sekalian lupa, coba sesekali menjadi iseng untuk menghitung jumlah bintang yang tertabur dalam logo tersebut, maka akan anda temui 9 bintang dengan masing-masing bintang memiliki 9 sudut.
Saya yakin Liem Seeng Tee belum cukup puas menjejalkan angka 9 ke dalam jajaran nama dan simbol perusahaannya. Pada tahun 1916, di tengah situasi keuangan yang sulit, Seeng Tee tetap bertekad menjadikan perusahaannya sebagai “Raja Tembakau” dengan menempatkan aksara Tionghoa “Wang” atau “Ong” (王), yang berarti “raja”, dalam produk unggulannya, Dji Sam Soe. Lantas, ia menggabungkan aksara “Ong” dengan aksara Tionghoa yang berarti “rakyat” sehingga menghasilkan kombinasi huruf Tionghoa yang bermakna SAMPOERNA dan lagi-lagi dapat kita temui jumlah huruf dari kata “SAMPOERNA” adalah 9 huruf.

Perusahaan ini lantas meraih kesuksessan dengan merek kretek unggulan Dji Sam Soe pada tahun 1930-an hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942 yang memporak-porandakan bisnis tersebut. Setelah masa tersebut, putra Seeng Tee, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini.

Generasi berikutnya, Putera Sampoerna adalah generasi yang membawa PT. Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa (supermarket) dan untuk suatu saat, dalam bidang perbankan serta telekomunikasi.

Usaha keluarga yang telah dilakoni oleh 4 generasi dalam satu dinasti “kerajaan tembakau” dengan kepercayaan akan mitos angka 9 yang membawa keberuntungan selama lebih dari 90 tahun telah membuahkan hasil Rp. 18.6 triliun pada saat Putera Sampoerna memutuskan untuk melepas perusahaan rokok yang telah dirintis oleh kakek-nya, Liem Seeng Tee, kepada perusahaan rokok terbesar dunia asal Amerika, Phillip Morris di bulan Maret 2005.
Bagaimana pun, terlepas dari sederetan mitos angka 9 membawa peruntungan atau tidak seperti yang telah dipaparkan diatas, hasil kerja keras dan jerih payah selama 4 generasi dari keluarga Liem Seeng Tee yang menurut saya menghantarkan mereka ke gerbang kesuksesan serta menjadikan Dji Sam Soe sebagai
salah satu Mahakarya Indonesia. No pain, no gain!

















Dalam budaya populer

Merek ini disukai oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno. Jika sehabis makan, Bung Karno selalu menghisap rokok tersebut. Setelah ia membandingkan dengan State Express 555, Dji Sam Soe 234 ternyata lebih enak.
Nama-nama besar dunia seperti Michael Jackson dan Muhammad Ali juga menyukai rokok tersebut.

Mengalahkan State Express 555 & Perilly's

Dji Sam Soe 234 berhasil mengalahkan 2 produk unggulan British American Tobacco, yaitu State Express 555 & Perilly's.
Dji Sam Soe 234 berhasil mengalahkan State Express 555. Persaingan ini disebut sebagai "234 (Philip Morris) vs 555 (BAT)".
Dji Sam Soe 234 Super Premium juga berhasil mengalahkan Perilly's. Persaingan ini disebut sebagai "234 Super Premium (Philip Morris) vs Perilly's (BAT)".

Iklan

Iklan TV

Iklan Cetak

  • 1980-1982
    Dji Sam Soe of Surabaya bersama PMI Indonesia dengan bangga mempersembahkan rokok kesukaan anda. 234. History of taste of success. Tetap nikmat dan kini lebih segar.
  • 1982-1984 (Versi 1)
    Get the taste. History of taste of success. Rokok 234 berpita cukai resmi menjamin mutu tinggi-Dieksport di seluruh negara di dunia.
  • 1984-1986
    Karena anda mengkehendaki sesuatu yang sama. Apabila anda telah selesai memberikan presentasi kepada Pan Am, kemudian harus terbang ke Honohulu untuk menghadiri konferensi IATA, sedangkan malam ini harus diambil keputusan pola terakhir, anda akan mengkehendaki rokok yang sama. Rokok yang memberi anda rasa sesungguhnya. Itulah sebabnya, Dji Sam Soe of Surabaya bersama PMI Indonesia dengan bangga mempersembahkan 234 Kemasan Kaleng, dengan isi 50 batang, yang mengantarkan rasa sebenarnya. 234 Kemasan Kaleng, menyajikan kepada anda kenikmatan tersendiri. Rokok 234 berpita cukai resmi menjamin mutu tinggi-Dieksport ke seluruh negara di dunia.
  • 1984-1986 (Versi 2)
    Karena anda mengkehendaki sesuatu yang sama. Apabila anda baru saja menyelesaikan pembicaraan dengan 3 presiden di 3 negara yang berbeda, sedangkan anda masih harus menyelesaikan pembicaraan dengan 3 presiden lagi di 2 negara yang juga berbeda - setelah itu, barulah persetujuan internasional dianggap mantap, anda akan mengkehendaki rokok yang sama. Rokok yang memberi anda rasa sesungguhnya. Itulah sebabnya, Dji Sam Soe of Surabaya bersama PMI Indonesia dengan bangga mempersembahkan 234 Kemasan Kaleng, dengan isi 50 batang, yang mengantarkan rasa sebenarnya. 234 Kemasan Kaleng, menyajikan kepada anda kenikmatan tersendiri. Rokok 234 berpita cukai resmi menjamin mutu tinggi-Dieksport ke seluruh negara di dunia.

Sumber : koeltinta.com
                id.wikipedia.org





Ini Dia Penampakan Ilustrasi Mata Uang Redenominasi, Rp 1.000 Jadi Rp 1

Jakarta - Pemerintah mulai sosialisasikan penyederhanaan mata uang rupiah tanpa mengurangi nilanya alias redenominasi. Bahkan ilustrasi mata uang rupiah masa transisi redenominasi dan setelah redenominasi telah dirilis.

Dalam ilustrasi mata uang rupiah redenominasi yang disampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (23/1/2013), terdapat dua mata uang rupiah dengan desain baru yang nantinya siap digunakan.

Mata uang tersebut yakni mata uang ketika masa transisi, di mana bentuk dan desain masih sama dengan mata uang saat ini yang berlaku namun jumlah nol-nya yang dikurangi.

Jika memang telah dipastikan 3 angka nol akan disederhanakan, maka mata uang masa transisi hanya menghilangkan 3 angka nolnya. Mata uang Rp 100.000 menjadi Rp 100 dengan desain yang sama. Begitu juga Rp 50.000 yang menjadi Rp 50 dan Rp 20.000 yang menjadi Rp 20 dengan desain dan bentuk yang sama.
Sedangkan mata uang setelah redenominasi desainnya akan berbeda. Namun warna dasar masih akan sama agar tidak membingungkan masyarakat.

Seperti diketahui, penyederhanaan jumlah digit pada pecahan rupiah atau redenominasi, hari ini mulai diperkenalkan ke publik.

Acara yang bertajuk Kick Off Konsultasi Publik Perubahan harga rupiah "Redenominasi bukan Sanering" dibuka oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Turut menjadi pembicara adalah Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution.

Terlihat sebagai undangan, acara ini dihadiri oleh Asosiasi perbankan, pengamat Ekonomi, perwakilan dari berbagai kementerian, Setwapres, BUMN, dan perusahaan swasta.
RUU Redenominasi telah masuk dalam Prolegnas dan bakal dibahas DPR tahun ini. Jika disetujui, mulai 2014 bakal dimunculkan mata uang baru hasil redenominasi, sehingga ada 2 mata uang yang beredar di masyarakat. Setelah itu secara perlahan hingga 2017 redenominasi dilakukan dan mata uang rupiah lama akan hilang di masyarakat.

Sabtu, 19 Januari 2013

Kereta Api dan Highway Lanjut

* Bukan Dana Aceh tetapi Masuk Program MP3EI

BANDA ACEH - Proyek pembangunan rel kereta api dan jalan bebas hambatan (high gride highway) kembali akan dilanjutkan pada 2013 setelah sebelumnya sempat berhenti atas permintaan Pemerintah Aceh.

Kepastian pembangunan jalur kereta api ini diungkapkan Kepala Bappeda Aceh, Abubakar Karim, saat Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin Aceh, Sabtu (23/12) sore. Ketika dikonfirmasi ulang Minggu (24/12), Abubakar juga memastikan bahwa proyek highway juga tetap lanjut namun bukan dari sumber dana APBA melainkan masuk bagian program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Soal sikap Pemerintah Aceh yang awalnya tidak setuju terhadap kedua proyek tersebut, Abubakar menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh sebenarnya bukan tidak setuju, tetapi tidak mau jika pekerjaan yang dilakukan tidak tuntas dan sepenggal-sepenggal.

“Soal relway (jalur kereta api), mohon diklarifikasi. Bukan dihentikan. Begini, barangkali bukan hanya Pak Gubernur saja, kita juga seperti itu. Sudah sekian lama dibangun rel kereta api ini kan nggak operasional. Setahun dibangun dua kilometer, bangun tiga kilometer, jadi seolah-olah ini proyek nggak jelas,” ujarnya.

“Nah maksud Pak Gubernur, kalau masih seperti itu nggak usahlah. Kalau ada uangnya bangun saja untuk pelabuhan laut. Tetapi kan nggak mungkin itu. Jadi bukan nggak setuju. Jangan dua kilometer per tahun, tiga kilometer per tahun. Itu yang nggak setuju kita. Silakan bangun tetapi selesai, tuntas,” tambah Abubakar.

Karena itu, kata Abubakar Karim, proyek pembangunan jalur kereta api yang sekarang sedang berjalan sudah dihentikan. Kelanjutan pembangunan akan dilakukan pada 2013 nanti, tetapi akan menjadi bagian dari program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

“Jadi dia akan menjadi Relway Trans Sumatera. Apakah jalurnya yang itu (lokasi lama), itu urusan pusat, karena dananya dari pusat,” kata Abubakar. Ketika ditanya besaran dana proyek tersebut, Ababakar menambahkan “Saya tidak tahu besar anggarannya karena itu dana pusat,”.

Terkait jalan bebas hambatan (high grade highway), itu juga bagian dari dua proyek infrastruktur program MP3EI, selain pelabuhan. “Pekerjaan high grade highway juga akan dimulai tahun 2013, tetapi masih tahap studi dan pembebasan lahan,” kata Abubakar Karim.

Highway, jelas Kepala Bappeda Aceh ini, mirip seperti jalan tol, tetapi tidak bisa disebut jalan tol. Menurut dia, nantinya akan ada beberapa daerah di Aceh yang menjadi lintasan highway akan dibangun jalan tol. “Rutenya saya tidak ingat. Ada di PU (Dinas Pekerjaan Umum),” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan jalan bebas hambatan (highway) dari Banda Aceh ke Aceh Tamiang hingga batas Sumatera Utara sepanjang 550 kilometer, tahun ini hampir pasti dibatalkan, meskipun dananya sudah diplot di APBA 2012 untuk tahap I sebesar Rp 300 miliar.

Dana sebanyak itu, menurut Ketua DPRA, Drs H Hasbi Abdullah, kemungkinan akan dialihkan untuk melanjutkan pelaksanaan program jalan tembus lintas tengah dan program-program mendesak lainnya, karena Pemerintah Aceh di bawah pemerintahan Zaini Abullah dan Muzakir Manaf lebih terfokus pada rencana pelebaran dan penuntasan ruas jalan tembus lintas tengah.

Program kereta api Aceh juga bernasib serupa. Gubernur meminta dana yang selama ini dianggarkan pusat untuk program tersebut dialihkan untuk pembangunan pelabuhan laut karena dianggap lebih berdaya guna ketimbang kereta api. “Jalur kereta api yang dibangun sekarang ini sama sekali mubazir saja, karena tidak bisa digunakan. Untuk saat ini Aceh membutuhkan pelabuhan,” kata Gubernur Zaini saat bertemu Wakil Menteri Perhubungan, Dr Ir Bambang Susantono, 6 September 2012 lalu.

Atjeh Town Square

ATS sedang dalam Pembangunan

Atjeh Town Square (ATS) Terletak Di Lokasi Terminal lama berdiri megah dimulai Agustus 2013. Namun Masyarakat Aceh belum Mengenal Mall pertama di Banda Aceh tersebut merupakan bekas Terminal Bis dan Angkot. peletakan batu pertama pada 18 Januari 2012, hingga kini progres pembangunan Atjeh Town Square belum begitu menggembirakan. “Ini menjadi kekhawatiran kami juga,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Banda Aceh Mairul Hazami pada The Atjeh Post, Selasa, 22 Mei 2012.
Menurut Mairul, proses pembangunan superstore di kawasan Seutui (bekas terminal lama), Banda Aceh itu masih tahap pembersihan lahan. Sementara tanda-tanda pembangunan fisiknya belum tampak. “Belum ada fondasi yang dibangun di sana,” kata Mairul.
Di sisi lain, kata dia, investor (Suzuya Group) dan Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh sebetulnya memiliki keterikatan dalam sebuah perjanjian, di mana waktu pengerjaan bangunan empat lantai tersebut harus selesai dalam 550 hari. “Bila lewat dari itu, perjanjian dibatalkan,” katanya.
Bila dihitung sejak peletakan batu pertama, saat ini pembangunan gedung yang disebut-sebut menelan biaya mencapai Rp 100 miliar tersebut memang sudah memakan waktu lebih dari tiga bulan atau 100 hari lebih.
Ini artinya, hanya tersisa sekitar 450 hari lagi untuk menyelesaikan gedung dengan luas yang direncanakan mencapai 1400 meter persegi itu. “Inilah salah satu kekhawatiran kami karena waktunya yang terus berjalan,” kata Mairul.
Mairul mengatakan sudah menyurati PT Suriatama Kencana Mahkota (Suzuya Group) untuk menanyakan soal pembangunan superstore yang diperkirakan mampu menampung tenaga kerja mencapai seribu orang tersebut.
Pemerintah Kota, kata dia, perlu mengetahui alasan apa yang membuat progres pembangunannya belum mencapai tahap fisik. Hal ini penting, kata Mairul, sebab gedung tersebut dibangun di atas lahan Pemko dan akan menjadi aset pemerintah kota Banda Aceh.
Manager Store Suzuya Pasar Aceh, Sayed, mengatakan belum mengetahui apa penyebab progres fisik  Atjeh Town Square belum ada kemajuan.
“Untuk itu ditangani langsung dari pimpinan Suzuya Group,” katanya kepada The Atjeh Post, Rabu 23 Mei 2012.
Sayed mengatakan, dalam perjanjian antara Suzuya Group dan pemko Banda Aceh Aceh, proses pembangunanya dilakukan dalam waktu satu setengah tahun. “Bila lewat, ini resiko Suzuya,” katanya.

Para pekerja membangun pusat perbelanjaan, Atjeh Town Square di kawasan Jalan Teuku Umar, Seutui, Banda Aceh. Pusat perbelanjaan ini ditargetkan selesai bulan Agustus 2013.
Nantinya di tempat ini akan tersedia swalayan, pasar elektronik, game zone, tempat rekreasi keluarga dan wisata kuliner. Sebelumnya, lokasi tersebut merupakan terminal bus antar provinsi.
Terminal ini sempat bertahan selama puluhan tahun sampai akhirnya dipindahkan ke kawasan Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.

Menara Gentala Arasy



Saat Pembangunan Menara Gentala Arasy


Pada 2011, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus Merencanakan Pembangunan Jembatan Penyebrangan orang dan Menara Gentala Arasy di Lokasi Seberang yaitu Kecamatan Pelayangan. Menara Gentala Arasy ada artinya : Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti.
Karena belum mempunyai bangunan yang menjadi  identitas khas, seperti daerah lain di Indononesia. Maka Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus MM (HBA), mencetuskan ide untuk membangun sebuah ikon yang bagi kota Jambi yaitu Menara Jam yang nantinya akan diberi nama ” Menara Gentala Arasy”.

Menara Gentala Arasy berarti menara yang memancarkan suara (gentala) dari ketinggian. Sehingga selain jamnya dapat dilihat dari kejauhan suaranya juga dapat didengar, bahkan rencananya nantinya akan dikenoksikan dengan masjid Agung Al-falah ( masjid seribu tiang). Sehingga setiap memasuki waktu sholat, selain terdengar suara jam genta juga terdengar suara adzan yang dikumandangkan dari masjid kebanggaan masyarakat Jambi tersebut.

Lokasi pembanganan Menara Gentala Arasy  terletak di Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan tepatnya diseberang Sungai  Batanghari depan rumah dinas Gubernur Jambi. Pembangunan Menara Gentala Arasy juga menyatu dengan pembangunan jembatan gantung yang melintasi Sungai Batanghari,sungai  terpanjang di Pulau Sumatera . Dengan menyebrang dari jembatan gantung dari  depan rumah dinas Gubernur Jambi tersebut, kita langsung bisa sampai ke Menara Arasy ini, selain itu juga bisa melalui jalur air dengan menggunakan angkutan sungai
Dalam ruangan Menara  Arasy tersebut juga akan dibuat museum sejarah masuknya agama Islam ke Jambi, disamping itu masyarakat pengunjung bisa melihat kota Jambi dan sekitarnya dari ketinggian 32 meter (lebih tinggi dari jam gadang yang memiliki ketinggian 26 meter), menuju ketinggian tersebut pengunjung menggunakan lift. Sedangkan besar jamnya tiga meter.
Pembangunan Menara Arasy ini  juga dengan jembatan gantung tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebasar 15 M dari APBD  dan diperkrikarakan bulan Desember 2012 ini selesai karena pembangunannya sampai sekarang sudah mencapai 41 persen. Mudah-mudahan dengan pembangunan ikon baru ini,kota Jambi akan lebih mudah di ingat oleh para wisatawan baik domestik maupun dari mancanegara.

HBA Banyak Belajar dari Abdurrahman Sayoeti

Laporan wartawan Tribun Jambi Ridwan Junaidi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-GUBERNUR Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengaku banyak belajar ilmu pemerintahan, dan kepemimpinan dari mendiang, H Abdurrahman Sayoeti Gubernur Jambi periode 1989-1999. Di mata HBA, sosok Abdurrahman Sayoeti sangat kharismatik.

"Saya pernah menjadi ajudan beliau, dua tahun lamanya. Tentu banyak yang saya dapatkan  dari beliau. Pak Sayoeti sebagai atasan saya, juga orangtua saya, " ungkap HBA dalam percakapannya dengan Tribun, di kediamannya Selasa (15/1).

Untuk mengingat jasa H Abdurrahman Sayoeti, tutur HBA, nama menara jam Gentala Arasy di Seberang Kota Jambi tersebut sebetulnya singkatan dari nama Abdurrahman Sayoeti (Arasy).

"Itu kenang-kenangan dari masyarakat Jambi untuk beliau. Ide inipun tercetus saat saya sedang duduk di pinggir Tanggo Rajo menghadap ke seberang sana. Saat itulah muncul ide untuk membangun Menara Gentala Arasy, dan jembatan Pedestrian. Jam ini saya simbolkan pengingat waktu untuk salat," tutur mantan Bupati Sarolangun ini.

Selama dua tahun menjadi ajudan Sayoeti, HBA mengaku belajar tentang banyak hal, tidak saja kepemimpinan dan pemerintah melainkan juga mengenai akhlak dan kepribadian. Sayoeti juga selalu mengingatkan jangan meninggalkan salat lima waktu kendati saat tugas. "Satu hal lagi beliau sangat disiplin dengan waktu. Saya tak bisa melupakan beliau," katanya.

Pada pertemuan sekitar satu jam itu, mantan Sekda Kota Jambi ini berkisah tentang banyak hal, dari kenapa dia bisa duduk di kursi Gubernur Jambi,  resafel dalam waktu dekat, politik Pemilukada Sarolangun, dan Kota Jambi hingga topik pelabuhan samudra Ujung Jabung.
Sambil tersenyum HBA menyatakan bahwa, dirinya tidak pernah bermimpi untuk menjadi Gubernur Jambi. Karena dia beranggapan lebih banyak orang hebat, pintar dan punya finansial lebih dibanding dirinya.

"Terus terang saya sendiri tak terpikirkan kalau bisa menjadi Gubernur Jambi seperti sekarang ini, banyak teman-teman yang dulunya sama-sama APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri) yang pintar, dan memiliki banyak uang. Namun saya berpikir lagi, kalau Allah berkehendak tak ada yang tak bisa," ujarnya terkekeh. Sembari menambahkan, yang paling lagi adalah ada dukungan dari masyarakat.

Perjalanan karir HBA memang cukup panjang. Dia memang pamong sejati, bukan karbitan. Meniti karir dari bawah selaku pegawai PNS biasa di lingkup Pemprov Jambi. HBA yang lahir di Desa Sungai Abang, Kabupaten Sarolangun Bangko (kini Sarolangun) 31 Desember 1953 ini di antaranya pernah Camat Mersam, dan Camat Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari serta  Kepala Biro Kepegawaian Pemprov (sekarang BKD). Pasangan HBA-Fachrori Umar dilantik menjadi Gubernur Jambi periode 2010 oleh Mendagri Gamawan Fauzi di gedung DPRD Jambi, 3 Agustus 2010 lalu. Pasangan ini menggantikan Zulkifli Nurdin, setelah dua periode menjadi Gubernur Jambi.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...